TASIKMALAYA, SIAPBELAJAR.COM – Dukungan sekolah menjadi salah satu kunci dalam menumbuhkan semangat wirausaha di kalangan siswa. Hal itu tampak di SMAN 10 Tasikmalaya, yang secara konsisten melaksanakan kegiatan kokurikuler melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kepala SMAN 10 Tasikmalaya, Muhamad Engkas Suharto, S.Sos., M.Pd., menjelaskan bahwa P5 dirancang untuk memperkuat karakter sekaligus kompetensi siswa sesuai Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan ini berbasis proyek, fleksibel, lintas disiplin, serta melibatkan siswa dalam mencari solusi isu lingkungan maupun sosial.
“Pelaksanaan kokurikuler ini menjadi bagian dari planning atau penerapan rencana ke dalam tindakan nyata. Temanya kewirausahaan, karena dari data yang ada, hanya sekitar 40 persen lulusan SMAN 10 yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Sementara 60 persen lainnya langsung terjun ke masyarakat. Karena itu, mereka perlu dibekali keterampilan dan mental berwirausaha, apalagi anak-anak Gen Z harus berani menawarkan produknya,” ujar Engkas.
Menurutnya, setiap jenjang memiliki fokus berbeda. Kelas X dikenalkan pada konsep kewirausahaan, kelas XI berlatih praktik dengan tema ekologi seperti penggunaan pakaian recycle, sementara kelas XII diarahkan pada penerapan nyata, termasuk mendatangkan para ahli dari luar untuk pelatihan menjahit, tata boga, tata rias, hingga otomotif.
“Alhamdulillah, kita sudah bekerja sama dengan pihak garmen, dunia usaha, dan alumni untuk pelatihan intensif selama dua minggu,” tambahnya.
Selain membekali keterampilan, program ini juga melatih siswa mengelola usaha secara modern, efisien, dan inklusif. Mereka belajar berinteraksi dengan masyarakat, mengidentifikasi masalah, serta mencari solusinya. Hal ini penting karena UMKM, meskipun menjadi tulang punggung ekonomi nasional, tetap menghadapi tantangan manajemen produksi, SDM, pemasaran, hingga keuangan.
Semangat kewirausahaan siswa juga terlihat dalam rangkaian acara Milad SMAN 10 Tasikmalaya tahun 2025. Salah satunya lewat kegiatan Bazar yang diikuti antusias para siswa.
Salman, siswa kelas XII, mengaku senang bisa terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. “Bazar ini mengajarkan kami manajemen acara, pemasaran, sekaligus kerja sama tim. Menu favorit yang kami jual, seperti risoles, ternyata jadi best seller karena harganya lebih terjangkau. Ada juga mie kocok dan mie sedap sabang yang hanya dijual Rp10 ribu per porsi,” jelasnya, Senin (22/09/2025).
Tidak hanya kuliner, stan-stan lain juga menampilkan kreasi dan produk inovatif karya siswa. Bahkan ada yang mengusung konsep warung kopi tradisional, sederhana tapi sesuai selera konsumen.
Lewat P5 dan kegiatan kewirausahaan ini, SMAN 10 Tasikmalaya tak hanya mencetak lulusan berprestasi, tetapi juga generasi muda yang siap menghadapi tantangan dunia nyata dengan kreativitas, mental tangguh, dan keterampilan usaha.
Oleh: Udan Muhdiana
Tidak ada komentar