TASIKMALAYA, SIAPBELAJAR.COM – Semangat kebangsaan dan kecintaan akan budaya Nusantara berhasil ditampilkan dengan gemilang oleh SMA Negeri 10 Tasikmalaya dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-19. Dengan mengusung tema “MEKARTI SANTARA” (Memelihara dan Melestarikan Kreativitas Karya Warisan Nusantara), sekolah ini sukses menggelar serangkaian acara meriah selama lima hari, dari 22 hingga 26 September 2025.
Puncak acara ditandai dengan karnaval pakaian adat dan pemotongan tumpeng raksasa di halaman sekolah yang terletak di Jalan Karikil, Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi. Ribuan siswa dari kelas 10, 11, dan 12 tampil memukau dengan beragam busana tradisional dari berbagai penjuru Indonesia, menciptakan panorama yang penuh warna sekaligus sarat makna.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wadah edukasi yang mendalam bagi siswa. Berbagai rangkaian acara seperti “Kreasi Muda Warna Nusantara”, “Suara Cerdas Generasi Muda”, “Sehat Jiwa Lestari Bumi”, “Gema Tradisi Pesona Kreasi”, dan ditutup dengan “Doa Syukur Cahaya Nusantara” berhasil menyatukan semangat kolaborasi antara siswa, guru, orang tua, alumni, dan masyarakat.
Lebih dari Sekadar Perayaan, Ini adalah Proses Belajar
Kepala Sekolah SMAN 10 Tasikmalaya, Muhammad Engkas Suhartono, S.Sos., M.Pd., menekankan bahwa perayaan ini adalah implementasi dari deep learning dan bagian dari proyek P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
“Kegiatan ini bukan sekadar parade, tetapi menjadi media pendidikan untuk menanamkan rasa cinta tanah air, melestarikan warisan budaya, dan mengajarkan nilai persatuan dalam keberagaman,” ujarnya. “Ini juga menjadi waktu yang tepat bagi siswa untuk berkreasi setelah menyelesaikan Ujian Tengah Semester.”
Dukungan penuh juga datang dari berbagai pihak terkemuka, seperti Kapolres Kota Tasikmalaya AKBP Moch Faruk Rozi, Kepala KCD Wilayah XII Tasikmalaya, Asep Rizal Asy’ari (Sekjen DPP Perkumpulan Guru Madrasah dan Komite Sekolah), serta Habib Qosim Nurwahab dari Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya. Kehadiran mereka semakin menyemarakkan dan mengukuhkan pentingnya acara ini.
Siswa sebagai Aktor Utama, Sekolah sebagai Fasilitator
Eri, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, menegaskan bahwa perencanaan hingga pelaksanaan acara sepenuhnya diserahkan kepada siswa. “Ini adalah cerminan kecintaan mereka kepada sekolah. Segala sesuatu direncanakan dan dilaksanakan oleh siswa, kami hanya memfasilitasi,” jelasnya.
Menurut Eri, kegiatan seperti ini konsisten digelar setiap tahun untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke. “Tujuannya mulia: melestarikan budaya, memupuk rasa bangga sebagai bangsa Indonesia, dan memperkuat persatuan di tengah perbedaan,” tambahnya.
Kado Istimewa dan Harapan ke Depan
Secara mengejutkan, sekolah juga memberikan apresiasi khusus kepada 30 siswa pengurus OSIS yang terlibat dalam kepanitiaan karena dinilai telah memenuhi kriteria kinerja yang luar biasa.
Di usia ke-19 ini, SMAN 10 Tasikmalaya bertekad untuk terus meningkatkan prestasi. “Kami berkomitmen menjadi sekolah terbaik, tidak hanya di tingkat regional Tasikmalaya, tetapi juga yang lebih tinggi. Untuk itu, kami memiliki program double track kurikulum yang dirancang dengan jelas,” pungkas Engkas penuh optimisme.
Perayaan HUT ke-19 ini tidak hanya meninggalkan kenangan manis, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa generasi muda Indonesia siap menjadi pelestari budaya dan agen perubahan di masa depan.
Oleh: Udan Muhdiana
Tidak ada komentar