Tasikmalaya – Untuk memperkuat pondasi keluarga di Tasikmalaya, Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Bundaku Kabupaten Tasikmalaya menjalin sinergi dengan IPB University melalui program “Dosen Pulang Kampung”.
Kolaborasi perdana ini diwujudkan dalam pelatihan bagi kader Puspaga, yang digelar di Aula Sekretariat Puspaga Bundaku, Desa Cikunten, Tasikmalaya.
Kegiatan ini menghadirkan Dr. Susi Adeni, S.Sos., MA, Dosen Ilmu Keluarga dan Konsumen IPB University, yang membawakan materi “Membangun Pondasi Hubungan yang Kuat melalui Komunikasi dan Interaksi Keluarga”.
Kunci Keluarga Harmonis, Komunikasi yang Tulus dan Efektif
Menurut Dr. Susi, kunci utama menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga terletak pada kualitas komunikasi antaranggota keluarga, baik antara suami-istri maupun orang tua dan anak.
“Bentuk komunikasi yang efektif itu adalah dengan mendengarkan secara aktif,” jelas Susi. “Ini bukan sekadar mendengar, tetapi juga mampu merasakan dan meresapi apa yang diungkapkan oleh anggota keluarga. Dengan begitu, respons yang kita berikan akan lebih bijak. Komunikasi harus hidup, tidak monoton, dan yang terpenting, hindari saling menghakimi.”
Melalui program “Dosen Pulang Kampung”, Dr. Susi menyatakan komitmennya untuk terus bersinergi dengan mitra-mitra di seluruh Indonesia, termasuk Puspaga Tasikmalaya, dalam mengatasi berbagai permasalahan keluarga hingga ada solusinya.
Puspaga Tasikmalaya, Fokus pada Anak, Remaja, dan Pernikahan Dini
Di tempat yang sama, Ketua Harian Puspaga Bundaku Kabupaten Tasikmalaya, An’an Yuliati, S.IP., memaparkan bahwa pihaknya saat ini gencar melakukan advokasi untuk masalah keluarga, khususnya yang melibatkan anak dan remaja.
“Dari 39 kecamatan di Tasikmalaya, kasus tertinggi banyak ditemui di Kecamatan Salopa dan Cipatujah, dengan isu utama pernikahan dini dan nikah siri,” ujar An’an, yang juga aktif sebagai pegiat literasi.
Data yang dihimpun Puspaga menunjukkan peningkatan signifikan dalam penanganan kasus. Pada 2023, tercatat 78 keluarga yang dibantu. Angka ini meningkat menjadi 109 keluarga pada 2024. Sementara di tahun 2025 (hingga Oktober), Puspaga telah mendampingi 98 keluarga.
Layanan Prioritas, dari Konseling hingga Edukasi Langsung ke Masyarakat
An’an menjelaskan, program prioritas Puspaga Tasikmalaya meliputi konsultasi, konseling, pendampingan, dan rujukan. Upaya edukasi juga dilakukan secara langsung melalui pengajian, kader desa, kegiatan PKK, media sosial, dan kerja sama dengan media pemberitaan.
“Setiap masalah keluarga yang kami tangani melalui proses yang komprehensif: identifikasi, mediasi, edukasi, hingga akhirnya dicapai sebuah solusi,” terang An’an.
Konsultasi Keluarga Mudah Diakses via WhatsApp
Bagi masyarakat Tasikmalaya yang menghadapi persoalan keluarga dan membutuhkan pendampingan, Puspaga Bundaku Kabupaten Tasikmalaya membuka layanan konsultasi melalui WhatsApp. Layanan ini dihadirkan untuk memudahkan akses bagi seluruh warga.
Kolaborasi inspiratif antara akademisi dan lembaga masyarakat ini diharapkan dapat menjadi pemantik untuk terus memperkuat ketahanan keluarga Indonesia, dimulai dari Tasikmalaya.
Oleh: Asop Ahmad/Udan Muhdiana
Tidak ada komentar