SIAPBELAJAR.COM – Baru-baru ini banyak toko buku di Indonesia yang mulai gulung tikar. Banyak yang mengira bahwa penyebab utamanya adalah masyarakat Indonesia yang dikabarkan kurang memiliki minat untuk membaca. Menurut data Unesco, minat baca masyarakat Indonesia berada di urutan kedua dari bawah dengan persentase hanya sebesar 0,001%. Hal ini berarti lebih dari 1000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca.
Berikut ini merupakan daftar toko buku di Indonesia yang mulai gulung tikar:
Toko Buku Gunung Agung dikabarkan akan menutup seluruh gerainya pada akhir tahun 2023. Penutupan ini dilakukan karena perusahaan tidak lagi bisa bertahan dari kerugian yang semakin besar dan terus bertambah tiap bulannya.
Books and Beyond menutup secara permanen seluruh cabangnya di akhir Mei 2023 dan kabarnya akan fokus pada penjualan online. Sebelum penutupan dilakukan, toko buku ini mengadakan clearance sale sampai 80%.
Toko buku lokal di Solo ini resmi berhenti beroperasi sejak Juli 2022 karena turunnya penjualan akibat pandemi Covid-19
Jaringan toko buku lokal asal jepang yang berdiri sejak tahun 1927 ini menutup gerainya di Plaza Senayan pada April 2021. Saat ini, hanya tersisa satu outlet di Grand Indonesia.
Penyebab Toko Buku di Indonesia Tutup
Konsultan Bisnis dari Managing Partner Inventure, Yuswo Hady berpendapat bahwa rendahnya literasi di Indonesia tidak berpengaruh terlalu signifikan terhadap tutupnya usaha toko buku. Ia mengatakan bahwa terdapat faktor lain yang menyebabkan banyaknya usaha toko buku tutup. Salah satu yang utama adalah perubahan perilaku konsumen. Berikut ini adalah beberapa penyebab banyak toko buku tutup:
Masalah serupa pernah dialami oleh toko buku asal Amerika Serikat, Barnes and Noble. Toko buku tersebut nyaris gulung tikar karena tidak melakukan inovasi dan tidak menyesuaikan selera konsumen. Namun, toko buku tersebut berhasil bangkit setelah mengubah strateginya dengan membuka toko kecil dan menyesuaikan selera pembaca di setiap tempat.
Tidak ada komentar