SIAPBELAJAR.COM – Penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di jenjang SMA dan yang sederajat mulai diterapkan pada awal tahun ajaran baru 2024/2025. Kebijakan ini merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka di berbagai SMA, MA, dan sekolah sederajat.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Anindito Aditomo memberikan penjelasan terkait kebijakan tersebut
Alasan Penghapusan Jurusan
Kebijakan ini bertujuan agar siswa dapat lebih fokus dalam membangun pengetahuan sesuai minat dan rencana studi lanjut mereka.
“Siswa kelas 11 dan 12 SMA yang menerapkan Kurikulum Merdeka kini bisa memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, kemampuan, dan aspirasi karir atau studi lanjut mereka,” ujar Nino, Kamis (18/7/2024).
Sebagai contoh, siswa yang bercita-cita masuk program studi teknik dapat fokus pada mata pelajaran Matematika Tingkat Lanjut dan Fisika tanpa harus mengambil Biologi. Sementara itu, siswa yang ingin berkuliah di prodi kedokteran dapat memilih Biologi dan Kimia tanpa harus mengambil Matematika Tingkat Lanjut.
Menghapus Privilese Jurusan IPA
Nino juga menjelaskan adanya privilese yang selama ini diberikan kepada siswa jurusan IPA dalam pemilihan program studi di perguruan tinggi.
“Mayoritas siswa memilih jurusan IPA bukan karena minat atau bakat, melainkan karena privilese yang diberikan,” jelasnya.
Dengan menghapus penjurusan di SMA, Kurikulum Merdeka mendorong siswa untuk lebih mengeksplorasi dan merefleksikan minat serta bakat mereka, kemudian memilih mata pelajaran sesuai rencana karir mereka.
Keselarasan dengan Seleksi Masuk Perguruan Tinggi
Penghapusan jurusan juga bertujuan menghilangkan diskriminasi terhadap siswa jurusan non-IPA dalam seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru.
“Semua lulusan SMA dan SMK Kurikulum Merdeka dapat melamar ke semua program studi melalui jalur tes, tanpa terbatas oleh jurusan yang diambil saat SMA atau SMK,” tuturnya.
Pada tahun ajaran 2024 ini, penerapan Kurikulum Merdeka sudah mencapai 90-95% untuk SD, SMP, dan SMA/SMK.
Tidak ada komentar