SIAPBELAJAR.COM, TASIKMALAYA — Dinamisme Kota Tasikmalaya sebagai jantung Priangan Timur semakin terpancar melalui geliat ratusan komunitas mudanya. Aktivitas positif—mulai dari inisiatif sosial, gerakan lingkungan, hingga pengembangan ekonomi kreatif—tak pernah padam sepanjang hari.
Semangat kolaboratif ini akhirnya menemukan wadah resminya dengan diluncurkan EIGERIAN Tasikmalaya. Forum komunitas ini diresmikan pada Minggu, 28 September 2025, di Kamandara Resto, Jl. AH Nasution, Kabupaten Tasikmalaya, dan dihadiri oleh lebih dari 250 perwakilan dari ratusan komunitas se-Priangan Timur.
Tasikmalaya tercatat sebagai kota ke-9 yang bergabung dalam jaringan EIGERIAN, setelah Malang, Surabaya, Madiun, Semarang, Wonosobo, Solo Raya, Yogyakarta, dan Purwokerto. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen EIGER Adventure yang konsisten meresmikan satu forum EIGERIAN setiap bulan untuk mendukung gerakan komunitas lokal.
Menurut Enceng Farid Hidayatullah, Community & Partnership Specialist EIGER, forum ini dirancang sebagai ruang aman dan nyaman untuk bertukar ide, berbagi cerita, dan merancang kegiatan bersama. Tujuannya adalah menciptakan perubahan positif yang dimulai dari Tasikmalaya.
“Komunikasi di sini bersifat dua arah. Komunitas dapat saling mengundang dan berkolaborasi, lalu mengajak EIGER untuk mendukung ide-ide yang lahir dari EIGERIAN Tasik,” ujar Farid pada Selasa, 28 September 2025.
Antusiasme di Tasikmalaya disebutkan sebagai yang tertinggi sejauh ini, dengan jumlah komunitas yang hadir mencapai dua kali lipat dari kota-kota sebelumnya. Ini membuktikan ekosistem komunitas di daerah tersebut sangat aktif dan solid.
Acara semakin semarak dengan kehadiran Putri Handayani, petualang perempuan Indonesia yang telah menaklukkan 7 puncak tertinggi dunia serta Kutub Utara dan Selatan. Dalam sesi berbaginya, ia menyampaikan kisah perjalanannya mendaki gunung-gunung ekstrem di Indonesia dan berbagai benua, yang memantik semangat para peserta.
“Setiap puncak yang saya daki bukan sekadar pencapaian pribadi, tapi juga pengingat bahwa mimpi besar bisa diraih oleh siapa pun yang berani melangkah. Dari Carstensz Pyramid di Papua hingga Vinson Massif di Antartika, saya belajar bahwa batas itu hanya ada di pikiran. Yang terpenting adalah konsistensi, keberanian, dan semangat untuk terus bergerak,” tutur Putri.
Semangat kolaboratif itu meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta, salah satunya Miftahul Rizki, Ketua Forum Komunikasi Pecinta Alam Tasik.
“Saya nggak nyangka EIGERIAN Tasik bisa sehangat dan seantusias ini. Rasanya kayak pulang ke rumah, tapi rumahnya penuh orang-orang yang punya mimpi besar. Dengar langsung kisah Mbak Putri soal pendakian ke tujuh puncak dunia bikin saya sadar, kita semua bisa mulai dari langkah kecil di komunitas kita sendiri,” pungkas Rizki.
Oleh: Udan Muhdiana
Tidak ada komentar