OJK Perkuat Tata Kelola dan Integritas di Sektor Keuangan dan Dunia Kampus

waktu baca 2 menit
Selasa, 14 Okt 2025 12:05 0 73 Asop Ahmad

Bandung – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara konsisten mendorong penguatan tata kelola (governance) dan integritas di berbagai lini, termasuk sektor jasa keuangan dan perguruan tinggi. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Audit OJK, Sophia Wattimena, dalam rangkaian kegiatan Roadshow Governansi di Bandung.

Roadshow yang berlangsung di Gedung Sate dan Telkom University ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, jajaran pemerintahan, serta ratusan pelaku industri jasa keuangan (IJK) se-Jawa Barat.

Sophia Wattimena menekankan bahwa integritas bukanlah pilihan, melainkan fondasi utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. “Kami mengajak seluruh pihak yang terlibat untuk menjalankan integritas dengan baik, khususnya di sektor jasa keuangan, agar dapat memfasilitasi kerjasama yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berintegritas,” ujarnya.

Sebagai bentuk komitmen, OJK telah menerbitkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 12 Tahun 2024 tentang Penerapan Strategi Anti-Fraud bagi Lembaga Jasa Keuangan, yang berlaku untuk semua sektor IJK.

Pembuatan Website

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyambut baik upaya OJK ini. Dalam paparannya, ia menekankan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik dalam pengelolaan keuangan daerah. “Publik bisa melihat lalu lintas keuangannya karena ini adalah prinsip akuntabilitas. Tidak bisa lagi keuangan negara ada ruang gelap,” tegas Dedi.

Acara ini juga memperlihatkan sinergi antar institusi, dengan kehadiran Kepala BPK Perwakilan Jabar Eydu Oktain Panjaitan dan Plt. Deputi KPK Aminudin, yang menegaskan komitmen kolektif dalam menciptakan sistem pengawasan dan pencegahan korupsi yang efektif.

Student Integrity Campaign: Menanamkan Integritas Sejak Dini

Pada sesi terpisah di Telkom University, OJK menyelenggarakan Student Integrity Campaign (In Camp). Sophia Wattimena menyoroti pentingnya menanamkan nilai integritas sejak dini kepada generasi muda.

Ia mengutip survei Deloitte dan IDN Research Institute yang mengungkap bahwa Gen Z dan Milenial memiliki perhatian tinggi terhadap isu tata kelola. “Hampir 40% dari mereka menolak tawaran pekerjaan jika tidak sesuai dengan etika atau keyakinan pribadi. Ini merupakan sikap hidup yang sangat baik,” papar Sophia.

Lebih lanjut, Sophia menjelaskan langkah preventif OJK, termasuk penerapan pedoman kode etik dan tata kelola Kecerdasan Buatan (AI) yang menekankan prinsip akuntabilitas dan transparansi.

Rektor Telkom University, Prof. Dr. Suyanto, mengapresiasi inisiatif ini dan mendorong kolaborasi berkelanjutan untuk mendukung agenda nasional pencegahan korupsi. Melalui kampanye ini, OJK berkomitmen tidak hanya mengawasi sektor keuangan, tetapi juga aktif membangun ekosistem integritas nasional dengan mencetak calon pemimpin masa depan yang beretika.

Jurnalis: Udan Muhdiana

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Komentar Terbaru

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.
Pembuatan Website
LAINNYA