TASIKMALAYA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tasikmalaya bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Tasikmalaya menekankan pentingnya literasi keuangan sebagai fondasi bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk tumbuh secara profesional dan akuntabel.
Hal ini disampaikan dalam Pelatihan Laporan Keuangan dan Analisis Kelayakan Usaha bagi BUMDes se-Kabupaten Tasikmalaya yang diikuti 140 peserta. Dendy Juandi dari OJK Tasikmalaya menjelaskan bahwa pencatatan keuangan yang rapi adalah langkah awal yang krusial.
“Dengan pencatatan yang rapi, laporan keuangan menjadi kredibel. Ini membuat proses pengajuan kredit atau pembiayaan ke lembaga jasa keuangan menjadi lebih cepat, lebih baik, dan peluangnya lebih besar,” ujar Dendy.
Ia menambahkan bahwa pendampingan tidak boleh berhenti pada pelatihan semata, tetapi harus berlanjut hingga pemantauan usaha, mencakup perbaikan produk, strategi pemasaran, dan monitoring.
Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi, juga menekankan bahwa pelaporan keuangan yang tertib adalah cerminan tata kelola yang profesional. “Pengelolaan keuangan harus didasarkan pada prinsip kejujuran dan akuntabilitas. Dengan tata kelola yang baik, BUMDes akan menjadi pilar ekonomi yang kuat di tingkat desa,” tegasnya.
Melalui edukasi ini, BUMDes diharapkan tidak hanya menjadi unit usaha, tetapi juga motor penggerak ekonomi desa yang mampu meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes).
Oleh: Udan Muhdiana
Tidak ada komentar