TASIKMALAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperkenalkan konsep “Ekonomi Rancage” sebagai pendekatan baru dalam membangun ketahanan ekonomi daerah. Konsep ini dirancang untuk menjadi jawaban atas tantangan ekonomi global dengan mengedepankan kekuatan dan kreativitas lokal.
Apa Itu Ekonomi Rancage?
Secara filosofi,”Rancage” berasal dari bahasa Sunda yang berarti cekatan, kreatif, dan berdaya cipta. Konsep ini tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga menekankan tiga pilar utama: keberlanjutan, keadilan, dan kemandirian masyarakat. Drs. Wahyu Wijaya, S.H., M.Si., Kepala Kesbangpol Jawa Barat, menjelaskan bahwa Ekonomi Rancage adalah gerakan inklusif agar masyarakat bukan hanya penonton, tetapi menjadi pelaku utama pembangunan.
Pilar dan Penerapannya
Konsep ini dibangun di atas fondasi ketahanan ekonomi lokal dengan memperkuat sektor mikro seperti UMKM,koperasi, petani, dan pelaku ekonomi kreatif. Pilar utamanya meliputi:
1. Ketahanan Pangan dan Energi: Membangun sistem pertanian modern dan pemanfaatan energi terbarukan.
2. Kolaborasi Lintas Sektor: Menghubungkan potensi desa, industri lokal, dan lembaga pendidikan.
3. Penguatan SDM: Melalui pelatihan kewirausahaan dan digitalisasi UMKM.
Dengan memahami filosofi “Rancage”, diharapkan tercipta karakter masyarakat Jawa Barat yang inovatif, tangguh, dan berdaya cipta, sehingga mampu menghadapi masa depan dengan karya nyata.
Oleh: Udan Muhdiana
Tidak ada komentar