SIAPBELAJAR.COM - Kementerian Kesehatan telah
mengkonfirmasi bahwa seorang pasien Ebola telah meninggal di sebuah rumah sakit
di ibukota Uganda.
Dia adalah korban ke-19 dalam wabah virus mematikan
saat ini, namun menjadi yang pertama meninggal di Kampala.
Terdapat 54 kasus yang dikonfirmasi di Uganda tetapi
tidak ada kasus lain yang tercatat di kota itu. 20 orang telah pulih termasuk 5
petugas medis dari rumah sakit pertama tempat sebuah kasus dirawat. Mereka
dipulangkan pada hari Selasa.
Orang yang meninggal di Kampala tersebut sudah
diketahui pihak berwenang berpotensi kontak dengan virus tersebut.
Sekilas
Mengenai Pasien yang Meninggal Akibat Ebola
Dia berasal dari luar kota, namun Menteri Kesehatan,
Dr Jane Ruth Aceng mengatakan bahwa pria tersebut kabur dari desanya,
menyamarkan identitasnya dan mengunjungi tabib di daerah yang berbeda.
Dia meninggal di Rumah Sakit Rujukan Nasional
Kiruddu pada Jumat lalu, namun kematiannya baru saja dikonfirmasi.
Dr Aceng mengatakan bahwa tim yang merawatnya
waspada terhadap bahaya dan telah melindungi diri, karena pasien tiba di rumah
sakit dalam keadaan sakit parah.
Sebanyak 42 orang yang mungkin berhubungan dengannya
telah diidentifikasi dan sedang ditindaklanjuti.
Ebola menyebar di antara manusia melalui kontak
langsung dengan cairan tubuh dan lingkungan yang terkontaminasi. Pemakaman bisa
menjadi risiko khusus jika pelayat melakukan kontak langsung dengan jenazah.
Dr Aceng menambahkan bahwa saat ini tidak ada kasus
Ebola lain yang dikonfirmasi di Kampala meskipun kota dan kabupaten sekitarnya
dianggap berisiko tinggi.
Mengenai
Wabah Ebola di Distrik Mubende
Wabah dimulai pada bulan September di distrik
Mubende, 80km (50 mil) barat ibukota. Seorang pria berusia 24 tahun menjadi
kasus kematian Ebola pertama yang diketahui dan 6 anggota keluarganya juga
meninggal.
Sebanyak 4 petugas kesehatan juga termasuk di antara
para korban, termasuk seorang dokter dari Tanzania.
Kurangnya
Alat Pelindung Diri
Sebelumnya, petugas medis menyatakan keprihatinan
tentang kurangnya alat pelindung diri (APD) yang memadai seperti sarung tangan
dan masker. Mereka juga menyerukan agar Mubende melakukan karantina.
Namun, Presiden Yoweri Museveni mengesampingkan pembatasan
dan mengatakan bahwa Ebola tidak menyebar seperti virus korona, karena Ebola ini
bukan penyakit yang ditularkan melalui udara.
Belum
Ada Vaksin Ebola
Belum ada vaksin Ebola yang efektif, karena strain
Sudan yang beredar di Uganda tengah berbeda dengan strain Zaire yang menyerang
Afrika Barat dan Republik Demokratik Kongo dan yang dapat diimunisasi.
Para ahli mengatakan tidak realistis untuk berpikir
bahwa Ebola dapat diberantas, namun dengan tindakan cepat dan pelacakan kontak
yang efektif maka akan lebih mudah untuk mencegah adanya krisis.
Share and Care
Share and Care
Share and Care
Keluarga
Share and Care
25 January 2023 - 13:22 wib
25 January 2023 - 06:09 wib
25 January 2023 - 06:06 wib
20 January 2023 - 08:55 wib
20 January 2023 - 06:38 wib
12 January 2023 - 13:12 wib
11 January 2023 - 19:32 wib
08 January 2023 - 08:08 wib
07 January 2023 - 20:28 wib
07 January 2023 - 13:31 wib