SIAPBELAJAR.COM - Festival musik tahunan, Java Jazz Festival kembali hadir! Java Jazz Festival akan digelar selama tiga hari pada 2-4 Juni 2023 di JI-Expo Kemayoran Jakarta.
Jajaran Line-up Java Jazz Festival 2023 belum diumumkan, namun seperti yang diketahui festival ini menghadirkan musisi dalam dan luar negeri. Pihak Java Jazz Festival Production mengatakan bahwa daftar line-up akan segera diumumkan dalam waktu dekat.
Java Jazz Festival terakhir kali digelar pada 2020, kondisi pandemi yang memburuk membuat Java Jazz tidak digelar pada 2021.
Sementara itu, informasi tiket dan jajaran penampil (lineup) akan diumumkan lebih lanjut melalui media sosial resmi JJF di Instagram, Facebook, Twitter dan TikTok. JJF 2023 nantinya akan digelar kembali di Ji-Expo Kemayoran, Jakarta.
Sekedar mengingatkan, tahun 2022 menjadi tonggak kembalinya panggung hiburan tanah air. Hal ini dibuktikan dengan adanya berbagai konser dan festival musik. Dalam satu bulan, pertunjukan musik bisa terselenggara satu hingga tiga kali.
Jumlah penonton yang hadir pun cukup banyak bahkan ada yang sampai dihentikan akibat telah melebihi kapasitas. Ya, memang tidak semuanya berjalan lancar, ada juga acara yang harus ditunda bahkan dibatalkan.
Hiburan
Sebelumnya, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra mengatakan, tahun 2022 menjadi kebangkitan industri pertunjukan musik di kota besar setelah dua tahun menahan diri. Namun, ia memberikan masukan agar penonton festival musik tidak cepat jenuh dengan pertunjukan yang gelar tiap minggu.
Mahendra berpendapat menjaga ketertarikan pencinta musik pada acara festival juga perlu untuk diperhatikan.
"Perlunya koordinasi yang baik antar penyelenggara pertunjukan musik, agar penjadwalan dan lineup musisi tidak bentrok atau terlalu berimpitan. "Hal ini ditujukan untuk tidak membuat penonton menjadi jenuh dalam waktu singkat. Peran asosiasi penyelenggara menjadi sangat penting," jelasnya.
Lebih lanjut Mahendra mengatakan, diperlukan etika kerja penyelenggaraan pertunjukan musik yang disepakati bersama oleh para promotor, agar industri pertunjukan menjadi semakin sehat dan kolaboratif. Sehingga terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat penggemar musik.
Ramainya panggung hiburan diharapkan mendorong keragaman pertunjukan musik, dan bukan malah membuat konser menjadi seragam.
"Kita membutuhkan kurator-kurator pertunjukan musik yang profesional, yang bukan sekedar jualan konser musik, tetapi juga mengembangkan literasi dan apresiasi masyarakat terhadap keragaman musik di Indonesia," kata Mahendra.
Selain itu, maraknya pertunjukan musik di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Bali diharapkan bisa menumbuhkan musisi baru beserta genrenya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan regenerasi yang sehat dan memperkaya khazanah musik Indonesia di masa depan.
"Kegiatan-kegiatan pertunjukan musik ke depan harus didesain menjadi ruang yang aman dari pelecehan dan bullying, menjadi ruang bersama yang inklusif, membuka pelibatan dan layanan bagi kaum difabel dan anak-anak," ujar Mahendra.
Seniraga
Belajar
Belajar
Trending
Belajar
25 January 2023 - 06:04 wib
25 January 2023 - 06:01 wib
12 January 2023 - 13:10 wib
07 January 2023 - 13:27 wib
07 January 2023 - 13:26 wib
05 January 2023 - 12:32 wib
30 December 2022 - 07:27 wib
25 December 2022 - 19:10 wib
19 December 2022 - 19:47 wib