- Mendikbud Luncurkan Program Sekolah Penggerak - 1 Januari 1970
- Komisi X Dukung GTK Honorer di Atas 35 Tahun Diangkat PNS - 1 Januari 1970
- DPR Minta Pemerintah Evaluasi Soal CPNS Guru - 1 Januari 1970
DINAS Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Cianjur akan mengembalikan sebanyak 210 pekerja anak ke bangku sekolah.
Hal itu dikatakan Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Cianjur Sumitra, ketika dihubungi melalui ponsel, Rabu (9/4). “Pengembalian pekerja ke bangku sekolah ini merupakan Program Pengurangan Pekerja Anak pendukung Program Keluarga Harapan (PPA-PKH) yang diluncurkan Kementerian Tenaga Kerja RI,” ujar Sumitra.
Dikatakan Sumitra, para pekerja anak ini diambil dari berbagai wilayah di Kabupaten Cianjur. Mereka merupakan anak yang putus sekolah dan tidak sekolah akibat faktor ekonomi. Adapun pekerja anak yang masuk program ini berusia maksimal 17 tahun.
“Nantinya mereka diberikan motivasi terlebih dulu sebelum dikembalikan ke bangku pendidikan. Dari 210 anak itu nanti akan dibagi menjadi tujuh shelter dengan masing-masing shelter sebanyak 30 anak,” kata Sumitra.
Sumitra menambahkan, pemberian motivasi itu akan berlangsung selama satu bulan. Para pekerja anak ini akan disiapkan mentalnya agar siap mengenyam pendidikan formal. Dikhawatirkan para anak-anak kabur jika langsung ditempatkan di sekolah.
“Mereka sudah terbiasa tidak sekolah sehingga perlu waktu untuk merubah kebiasaan. Dan tidak gampang membangkitkan semangat anak untuk kembali sekolah,” kata Sumitra.
Dikatakan Sumitra, pihaknya telah menyiapkan 21 pendamping yang memiliki pengalaman terhadap anak. Hal itu untuk membantu mengembalikan motivasi dan meningkatkan semangat para pekerja anak untuk kembali ke sekolah.
“Selain menjadi pendamping, ke-21 pendamping ini juga akan tinggal bersama dengan ratusan pekerja anak yang telah dipilih. Ibarat orang tua, pendamping ini yang melayani kebutuhan para pekerja anak ini,” kata Sumitra.
Selain pendamping, kata Sumitra, pihaknya juga menyiapkan tenaga tutor yang bertugas memberikan materi belajar. Menurutnya, tutor ini yang memiliki peran penting untuk mengembalikan mental para pekerja anak ini untuk kembali ke sekolah.
“Kami harapkan bisa maksimal dan para pekerja anak itu bisa kembali ke bangku sekolah. Hal ini merupakan perwujudan mengurangi pekerja anak,” kata Sumitra.(jabar.tribunnews.com)