- Mendikbud Luncurkan Program Sekolah Penggerak - 1 Januari 1970
- Komisi X Dukung GTK Honorer di Atas 35 Tahun Diangkat PNS - 1 Januari 1970
- DPR Minta Pemerintah Evaluasi Soal CPNS Guru - 1 Januari 1970
HASIL ujian nasional (UN) menjadi kunci bagi keberhasilan siswa SMA/sederajat ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Bahkan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengimbau para pimpinan perguruan tinggi negeri (PTN) untuk menggunakan hasil UN sebagai salah satu pertimbangan seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) 2014.
Menurut Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S., sesuai imbauan Kemendikbud, setiap PTN daat memberi bobot nilai UN 10 hingga 30 persen dalam seleksi tersebut.
“Tapi pertanyaannya, penetapan itu dilakukan berdasarkan apa? Mengapa tidak sekalian 100 persen saja?” kata Sugeng, seperti dilansir laman Unila, Jumat (23/5/2014).
Menurut Sugeng, pembobotan UN sebagai bagian penilaian SNMPTN 2014 haruslah didasari pertimbangan akademik. PTN, sebaiknya tidak serta merta mengikuti kebijakan birokrat.
Karena itulah Unila memutuskan tidak mengikuti imbauan Kemendikbud. Sugeng mengimbuhkan, pihaknya menilai, masih perlu sinkronisasi antara hasil UN dan nilai rapor dengan kemampuan siswa selama di perguruan tinggi. Saat ini, Unila terlebih dahulu melakukan kajian terkait korelasi hasil UN, kelulusan SNMPTN/SBMPTN hingga prestasi akademik mahasiswa tersebut di kampus.
“Jika memang hasilnya sesuai, bukan tidak mungkin tahun depan Unila akan menggunakan hasil UN sebagai bagian dari penentu kelulusan SNMPTN,” imbuhnya.(kampus.okezone.com)
