SIAPBELAJAR.COM – Pakar dan advokat Kanada mengatakan bahwa mengaitkan krisis keterjangkauan perumahan dengan mahasiswa internasional lebih merupakan manifestasi xenofobia daripada cerminan kenyataan. Menurut mereka, mahasiswa internasional sebenarnya juga terkena dampaknya. Kanada telah menetapkan target untuk menarik 450.000 mahasiswa internasional pada tahun 2022, yang melampaui tahun lalu, ketika terdapat lebih dari 800.000 pemegang izin belajar di negara tersebut.
Berbicara kepada The Varsity, para pakar dan advokat mengatakan bahwa politisi Kanada dan masyarakat umum mungkin menuding mahasiswa internasional karena xenofobia dan terbatasnya pengaruh politik mahasiswa di negara tersebut. Sarom Rho, seorang aktivis yang terkait dengan Migrant Students United, menyoroti bahwa mahasiswa internasional memegang visa sementara dan tidak memiliki tempat tinggal permanen, yang menurutnya berarti kurangnya kekuatan untuk melakukan advokasi.
“Ada solusi pragmatis di sini, yaitu meminta pertanggungjawaban orang-orang ini karena mengambil keuntungan dari keadaan darurat (untuk memperhitungkan) daripada menyalahkan mahasiswa internasional dan mencoba mengalihkan tanggung jawabnya,” ungkap Rho.
Pandangan yang sama juga dianut oleh Saarthak Singh, seorang mahasiswa internasional tahun senior di UTSG jurusan Ekonomi Keuangan. Dia mengatakan bahwa orang-orang yang kurang memahami dinamika pasar dan faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan harga cenderung melakukan hal yang sama, menyalahkan orang-orang yang tidak mereka kenal dan pahami. Meskipun demikian, beberapa orang masih mengaitkan intensifikasi perumahan dengan peningkatan jumlah mahasiswa internasional.
Pertimbangan Pembatasan Mahasiswa Internasional
Pejabat di pemerintahan menyatakan bahwa Kanada mungkin mempertimbangkan untuk membatasi masuknya mahasiswa internasional ke negara tersebut, dengan menunjukkan bahwa semakin banyak pelajar yang memperparah krisis dan menyebabkan kenaikan harga. Dalam wawancaranya baru-baru ini, Imigrasi, Pengungsi dan Kewarganegaraan Kanada atau Immigration, Refugees and Citizenship Canada (IRCC) mengatakan bahwa saat ini mereka sedang meninjau program mahasiswa internasional yang bertujuan untuk menyeleksi dan mempertahankan mahasiswa dengan lebih baik selama masa studi mereka di Kanada.
“Saat ini IRCC sedang mempertimbangkan sejumlah opsi untuk mengambil pendekatan multifaset dalam hal ini serta akan terus bekerja sama dengan provinsi dan wilayah, lembaga pendidikan nasional dan mitra utama lainnya untuk mengatasi tantangan yang sedang berlangsung seperti perumahan,” ungkap Departemen tersebut dalam sebuah pernyataan.
Proposal untuk membatasi jumlah mahasiswa internasional diajukan oleh Menteri Perumahan Kanada yang baru, Sean Fraser, yang mengatakan bahwa hal tersebut merupakan sebuah opsi untuk dipertimbangkan. Pada tahun lalu, terdapat total 807.260 mahasiswa internasional yang tinggal di Kanada, yang setara dengan satu dari setiap 48 orang.
Tidak ada komentar