- Mendikbud Luncurkan Program Sekolah Penggerak - 1 Januari 1970
- Komisi X Dukung GTK Honorer di Atas 35 Tahun Diangkat PNS - 1 Januari 1970
- DPR Minta Pemerintah Evaluasi Soal CPNS Guru - 1 Januari 1970
KONGRES Bahasa Indonesia (KBI) X ditutup secara resmi pada Kamis, (31/10/2013). Semangat untuk menjadikan bahasa Indonesia eksis di dunia internasioal perlu terus digelorakan. Penentu suksesnya bahasa Indonesia menjadi bahasa pergaulan dunia adalah dengan menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud Mahsun mengatakan, perlu diberlakukan penyerapan penyusuaian lafal-lafal kata bahasa asing agar sesuai dengan lafal kata bahasa Indonesia khusus yang menyangkut ilmu pengetahuan.
“Meskipun dalam redaksi yang berbeda dari kongres I sampai ke kongres X ini, spirit untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan selalu mengedepan,” katanya pada penutupan acara, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Mahsun mengatakan, hasil masukan peserta selama kegiatan kongres akan dirumuskan oleh tim perumus dan dikirimkan kembali ke wilayah-wilayah perwakilan. “Kalau dirunut ke belakang terrnyata ada benang merah yang bertautan satu sama lain dari kongres yang pertama ke kongres saat ini,” katanya.
Salah satu rumusan kongres adalah kembali menekankan peran dunia pendidikan dalam masalah kebahasaan. Amanah ini, kata Mahsud, berada ditampuk Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud . “Perlu disadari melalui dunia pendidikanlah bahasa Indonesia akan dapat ditransaksikan oleh tim perumus secara terencana, terarah, teratur, dan terukur,” tambahnya.
KBI X diselenggarakan mulai 28-31 Oktober 2013 diikuti dengan tema Penguatan Bahasa Indonesia di Dunia Internasional . Peserta sebanyak 1.168 orang terdiri atas pakar, praktisi, pemerhati, dosen, guru, mahasiswa, serta pencinta bahasa dan sastra, baik dari dalam maupun luar negeri.
Hadir pada kongres Ketua Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia, Ketua Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei Darussalam, perwakilan Singapura, Timor Leste, Jepang, Rusia, Jerman, Belgia, Australia, dan Pakistan.(kemdikbud.go.id)