SIAPBELAJAR.COM – Mahasiswa internasional di Australia terus bergelut dengan meningkatnya biaya hidup di negara tersebut dan penelitian telah menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka pernah mengalami kerawanan pangan.
Baru-baru ini, Monash University, salah satu universitas terkemuka di Australia telah mensurvei 64 mahasiswa internasional, mengikuti survei terhadap 22 mahasiswa pada tahun 2022 untuk lebih memahami bagaimana kenaikan biaya hidup memengaruhi mahasiswa internasional dan jenis dukungan apa yang mereka butuhkan.
Menurut laporan “Building better food solutions – international students’ perspectives and experiences” oleh Monash Center for Youth Policy and Education Practice (CYPEP), hampir separuh responden mengatakan bahwa mereka pernah mengalami kerawanan pangan, sementara sebanyak 36% mengatakan bahwa mereka mengalami ketahanan pangan yang tinggi.
“Saya melewatkan makan siang beberapa kali karena pekerjaan, karena saat ini saya sedang ditempatkan di sekolah menengah. Jadi, jika saya memiliki terlalu banyak penilaian untuk dilakukan atau yang lainnya, saya biasanya hanya pergi untuk istirahat dan tidak makan siang,” kata seorang mahasiswa internasional saat menanggapi survei tersebut.
Hasil Survei
Beberapa responden mengatakan bahwa mereka mendapatkan makanan dari badan amal dan organisasi bantuan makanan sebagai cara termudah untuk bertahan hidup. Meskipun demikian, mereka mengatakan bahwa hal itu menantang. Salah satu mahasiswa yang disurvei mengatakan bahwa makanan seringkali mendekati kadaluwarsa dan harus segera dikonsumsi.
Selain itu, banyak mahasiswa menyebutkan bahwa mereka mengalami kerawanan pangan di bulan-bulan pertama mereka tinggal di Australia. Menurut hasil, sebanyak 67% responden yang tinggal kurang dari satu tahun di Australia mengalami tingkat ketahanan pangan yang rendah atau sangat rendah, sedangkan hanya 20% dari mereka yang telah berada di Australia selama lima tahun atau lebih yang menghadapi tantangan serupa.
“Rawanan pangan terus menjadi masalah tersembunyi karena stigma dan rasa malu yang terkait dengan tidak dapat mengakses pangan. Mahasiswa yang mengalami kerawanan pangan secara diam-diam bergumul dengan konsekuensi seperti penurunan kinerja akademik dan kesejahteraan,” kata laporan tersebut.
Pengalaman Sebagai Mahasiswa Internasional di Australia
Sebanyak 54% peserta menggambarkan keseluruhan pengalaman mereka sebagai mahasiswa internasional di Australia sebagai baik, 23% mengatakan buruk, dan 23% sisanya menunjukkan pengalaman rata-rata.
Studi tersebut dilakukan antara Mei dan Juli 2022 dan melibatkan mahasiswa internasional yang terdaftar di universitas Australia yang tiba di Melbourne pada Januari tahun lalu. Lebih dari 180.000 mahasiswa internasional dari lebih dari 120 negara tinggal di Melbourne.
Menurut perkiraan terakhir oleh Biro Statistik Australia atau Australian Bureau of Statistics (ABS), sekitar 4% orang Australia mengalami kerawanan pangan antara tahun 2011 dan 2012. Angka tersebut mencapai 12% orang Australia yang mengalami kerawanan pangan sedang atau parah antara tahun 2019 dan 2021.
Tidak ada komentar