- Mendikbud Luncurkan Program Sekolah Penggerak - 1 Januari 1970
- Komisi X Dukung GTK Honorer di Atas 35 Tahun Diangkat PNS - 1 Januari 1970
- DPR Minta Pemerintah Evaluasi Soal CPNS Guru - 1 Januari 1970
SIAPA tidak kenal monopoli? Permaianan melatih strategi keuangan itu menjadi kegemaran masyarakat di segala usia. Namun, ide cemerlang muncul dari mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk memanfaatkan monopoli sebagai wahana pengenalan budaya di Nusantara.
Karya Rendy Krisnanta Putra bersama beberapa temannya itu diberi judul Game BBM (Berbasis Bisnis Monopoli). Melalui permainan monopoli tidak biasa itu, mereka mencoba memberikan pengenalan keberagaman budaya Indonesia kepada Siswa-siswi SDN Gubeng 1/204 sebagai upaya peningkatan sikap nasionalisme.
”Kami lebih ingin mengenalkan budaya Indonesia kepada siswa di SDN Gubeng 1 lewat permainan monopoli yang kami buat,” ujar Rendy, seperti disitat dari ITS Online, Senin (24/6/2013).
Dalam permainan tersebut, setiap petak berisikan nama seluruh provinsi di Indonesia. Ukuran monopoli pun dibuat lebih besar, yakni 5×5 meter karena para siswa lah yang akan menjadi bidak permainannya.
”Jadi, nanti yang berjalan ke setiap petak adalah siswa-siswanya sendiri,” ungkap mahasiswa Jurusan Teknik Fisika itu.
Sebanyak 61 siswa turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Mereka merupakan siswa kelas 5A sebanyak 30 siswa dan kelas 5B sejumlah 31 siswa. Selagi kelas 5A bermain, Rendy dan kawan-kawan juga memberikan pelatihan terkait permainan tersebut.
Dalam pelatihan tersebut, siswa diberikan modul pembelajaran tentang provinsi dan budaya yang dimiliki. Selain itu peserta juga dilatih menyanyikan lagu-lagu daerah dan nasional.
Karena pemain monopoli juga dibatasi, maka 30 siswa tersebut dibagi menjadi lima tim. Setiap tim diwakili oleh satu orang yang akan berjalan di petak sesuai dengan angka yang ke luar dari lempran dadu. Menurut Rendy, dengan menerapkan sistem seperti itu, maka jiwa kepemimpinan peserta pun akan turut terlatih secara tidak langsung.
Di setiap petak mereka berhenti, mereka akan ditunjukkan kartu wilayah tersebut. Kartu itu berisi informasi terkait budaya yang dimiliki oleh wilayah yang bersangkutan. Seperti lagu daerah, tari daerah, dan ciri khas daerah yang lain.
”Siswa diminta untuk menghafal informasi tersebut. Dibantu oleh teman satu timnya, di akhir mereka akan diberi pertanyaan tentang informasi yang telah didapatkannya tadi. Dengan begitu, siswa akan perlahan-lahan mengenal kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia,” paparnya.
Rendy mengaku, pemilihan SDN Gubeng 1 menjadi tempat uji coba sebagai ungkapan terima kasihnya. ”Saya bisa sampai kuliah di ITS ini juga berkat SDN Gubeng 1,” tandas Rendy.(kampus.okezone.com)
42 thoughts on “Kenali Budaya Indonesia Lewat Monopoli”