- Mendikbud Luncurkan Program Sekolah Penggerak - 1 Januari 1970
- Komisi X Dukung GTK Honorer di Atas 35 Tahun Diangkat PNS - 1 Januari 1970
- DPR Minta Pemerintah Evaluasi Soal CPNS Guru - 1 Januari 1970
SEBUAH model pendidikan yang berorientasi pada perlindungan anak kini tengah dirintis dengan serius. Taman Kanak-Kanak (TK) Islam Karakter, Genius Islamic School, bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia memulainya dengan mengampanyekan “TK Ramah Anak”.
Langkah itu mengingat besarnya harapan orangtua yang menginginkan jaminan keselamatan anak-anak mereka, di tengah tingginya tuntutan pemenuhan kebutuhan pendidikan usia dini. Kampanye meliputi ajakan untuk menata ulang menejemen dan pola pembelajaran di TK dengan prinsip-prinsip ramah anak.
“KPAI juga membekali manager TK seputar kiat praktis seleksi guru dan tenaga kependidikan yang harus memenuhi indikator ramah anak,” kata Komisioner Bidang Pendidikan KPAI, Susanto, beberapa waktu lalu kepada Republika.
Sebagai komisioner, dia menyambut baik TK Genius untuk membangun karakter anak usia dini yang unggul dan berkarakter. Dengan begitu, diharapkan pembentukan generasi penerus berkualitas akan segera terwujud.
Dijelaskan Susanto, indikator TK Ramah Anak meliputi seluruh proses manajemen serta layanan belajar dan bermain yang mengakomodasi prinsip-prinsip menghargai partisipasi anak, tidak membeda-bedakan anak, berorientasi kepentingan terbaik bagi anak, serta berorientasi pada tumbuh kembang anak secara optimal.
Selama ini, kata Susanto, pada praktik pembelajaran dan permainan yang diterapkan di TK masih tidak mengacu pada prinsip ramah anak. “Dalam banyak kasus anak masih banyak yang dicoret tangannya karena dianggap nakal, dipelototi, dicubit,” katanya.
Di dalam kelas, anak juga kerap dibeda-bedakan, di-judge kurang cerdas, atau dikatai fisiknya. Selain itu, banyak pula buku bacaan dan tontonan yang tidak ramah anak.(republika.co.id)