SIAPBELAJAR.COM – Ketika batas waktu bagi pemerintah Inggris untuk menyetujui persyaratan Uni Eropa mengenai asosiasi Inggris dengan Horizon Europe atau Horizon Eropa semakin dekat, universitas-universitas Eropa kembali bersatu dalam mendesak para pemimpin politik untuk mencapai kesepakatan sesegera mungkin. Pada akhir bulan September, pemerintah Inggris harus menyetujui persyaratan Uni Eropa mengenai keikutsertaan Inggris dalam Horizon Europe, yang merupakan program pendanaan utama Uni Eropa untuk penelitian dan inovasi atau mereka dapat memilih untuk memperpanjang rencana kompensasi domestik.
Dalam siaran persnya, Asosiasi Universitas Eropa (EUA) dan Universitas Inggris mengatakan bahwa penundaan yang sedang berlangsung pada perjanjian asosiasi untuk mengizinkan Inggris bergabung dengan Horizon Europe merugikan kolaborasi penelitian di seluruh Eropa. “Sangat menggembirakan bahwa perundingan berlanjut dengan cara yang konstruktif dan kedua belah pihak menegaskan bahwa preferensi terbesar mereka adalah mengonfirmasi asosiasi penuh Inggris,” bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh EUA pada 12 Juli.
Rencana Kolaborasi Penelitian
Lebih lanjut, EUA menyatakan bahwa para peneliti di seluruh Eropa memerlukan kejelasan tanpa penundaan sehingga mereka dapat melanjutkan rencana untuk berkolaborasi dalam penelitian, khususnya untuk mengatasi tantangan global di dunia saat ini, termasuk perubahan iklim.
Horizon Europe memiliki anggaran sebesar €95,5 miliar atau setara Rp1,5 kuadriliun dari tahun 2021 hingga tahun 2027. Anggaran ini dibuat untuk memfasilitasi kolaborasi dan memperkuat penelitian serta inovasi sekaligus mengatasi tantangan terbesar di zaman kita.
Mengenai Negosiasi Ulang
Pada bulan Juli, Christian Ehler, salah satu pelapor Horizon Europe di Parlemen Eropa, meminta Komisi Uni Eropa untuk tidak melakukan negosiasi mengenai tuntutan Inggris terkait program tersebut. Dalam acara dengar pendapat dengan Komite Industri, Penelitian dan Energi, dia mengatakan pihak Parlemen mengetahui bahwa Inggris ingin melakukan negosiasi ulang mengenai kondisi keuangan. Dia juga menambahkan bahwa masalah tersebut telah diselesaikan dalam Perjanjian Perdagangan dan Kerjasama (TCA).
Pada awal tahun ini, negosiator Inggris dan Uni Eropa menyusun kesepakatan mengenai keterkaitan Inggris dengan program penelitian utama Uni Eropa setelah melakukan pembicaraan selama beberapa bulan. Pada konferensi media bersama dengan Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak pada bulan Februari ini, Presiden Komisi Eropa, Ursula Von der Leyen mengatakan bahwa dia siap untuk memulai pembicaraan dengan Inggris mengenai partisipasi Inggris di Horizon Europe. “Senang sekali bisa segera memulai pengerjaan perjanjian asosiasi yang merupakan prasyarat untuk bergabung dengan Horizon Europe,” kata Von der Leyen.
Inggris Resmi Meninggalkan Horizon Europe 2020
Setelah meninggalkan kerangka hukum Uni Eropa pada tahun 2020, Inggris secara resmi meninggalkan Horizon Europe 2020. Meskipun demikian, TCA mengatur agar asosiasi Inggris tersebut bergabung dalam program ini sebagai negara ketiga sesuai dengan ketentuan partisipasi dalam perjanjian. Keterlambatan dalam asosiasi ini sebagian besar disebabkan oleh ketidaksepakatan Uni Eropa dan Inggris mengenai Protokol Irlandia/Irlandia Utara. Inggris diharuskan memberikan kontribusi finansial untuk mengikuti program ini.
Tidak ada komentar