SRI Wahyuningsih, guru kelas I SDN Sumbergondo 2 Batu, Jawa Timur, mengajak siswanya memahami konsep dan ciri benda yang sulit bergerak dan benda yang mudah bergerak dengan media buku besar. Buku besar yang terbuat dari kertas karton itu, pada setiap halamannya ditempel gambar benda-benda yang mudah bergerak dan sulit bergerak yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Guru menulis keterangan pada setiap gambar di setiap halaman. Guru mengajak siswa membaca judul buku besar tersebut bersama-sama, “Benda mudah bergerak dan sulit bergerak,” baca siswa bersemangat.
Guru memulai membuka halaman pertama buku besar yang bergambar gerobak, dan bertuliskan “Ini gerobak mudah bergerak,” guru membacanya dan diikuti oleh siswanya. Setelah siswa membaca tulisan tersebut kemudian guru bertanya kepada siswa, “Mengapa gerobak ini mudah bergerak?” Salah seorang siswa ditunjuk guru untuk menjawab, “Karena ada rodanya.”
Pada halaman berikutnya terdapat gambar dan tulisan “Ini buku, sulit bergerak”, kemudian guru kembali bertanya kepada siswa “Mengapa buku sulit bergerak?” dan salah seorang siswa menjawab, “Karena bentuknya kotak”.
Sampailah pada halaman buku besar yang bergambar bola, guru mengambil bola sepak dan sebuah buku yang telah dipersiapkan untuk dicoba siswa. Guru menunjuk dua siswa maju ke depan kelas. Seorang siswa diberi bola, diminta menggelindingkan bola tersebut kepada teman pasangannya. Kembali guru bertanya kepada siswa, “Mengapa bola dapat mudah menggelinding atau bergerak?” “Karena bentuknya bulat,” jawab siswa.
Kemudian guru menunjukan sebuah buku dan memanggil dua siswa lainnya untuk maju ke depan. Satu siswa diberi buku dan diberi instruksi serupa dengan kegiatan sebelumnya. Siswa pun melempar buku ke bawah dan buku tidak bergerak lagi. Percobaan ini membuktikan bahwa buku sulit bergerak.
Setelah melakukan percobaan, guru memberi dua tugas kepada siswa yaitu menggambar benda-benda yang mudah bergerak dan sulit bergerak yang ada di dalam kelas, dan menghitung jumlah benda-benda yang digambarnya.
Siswa mulai menggambar pada kertas kosong yang diberikan guru. Siswa menggambar bermacam-macam benda. Ada yang menggambar pensil, lemari, meja, bola, dan sebagainya. Tidak sedikit siswa mengeluarkan ide kreatifnya menggunakan pensil warna dan krayon hingga gambarnya menjadi lebih menarik. Guru berkeliling ke setiap kelompok dan berdiskusi dengan siswa mengenai gambar yang dibuatnya.
Selesai menggambar, siswa diminta untuk presentasi satu persatu maju ke depan. “Pensil benda yang sulit bergerak, jumlahnya ada tiga. Bola benda yang mudah bergerak, jumlahnya ada satu. Meja benda sulit bergerak, jumlahnya ada satu,” siswa mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas.
Pembelajaran dengan media Buku Besar yang dibuat sendiri oleh guru, membantu pemahaman siswa tentang konsep “Benda yang mudah dan sulit bergerak”. Selain itu, media tersebut juga membantu meningkatkan keterampilan membaca siswa. Siswa belajar dengan senang, tujuan pembelajaran dan konsep yang diajarkan pun dikuasai.(prioritaspendidikan.org)
Tidak ada komentar