- Mendikbud Luncurkan Program Sekolah Penggerak - 1 Januari 1970
- Komisi X Dukung GTK Honorer di Atas 35 Tahun Diangkat PNS - 1 Januari 1970
- DPR Minta Pemerintah Evaluasi Soal CPNS Guru - 1 Januari 1970
KURIKULUM 2013 sudah diimplementasikan secara sah oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) selama tiga hari ini. Namun demikian, penerapan tersebut belum dirasakan para murid karena masih dalam tahap masa orientasi siswa (MOS). Namun ada tiga hal baru yang akan diterapkan dalam kurikulum ini.
Kepala Sekolah SMAN 68 Dra. Hasna M.Pd mengatakan bahwa ada beberapa kompetensi yang harus diuji dalam menerapkan kurikulum 2013. Bagi dia, kurikulum ini sudah tidak asing lagi.
“Kurikulum 2013 ini sebenarnya tidak asing, di mana merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya. Itu sudah ada misalnya beberapa kompetensi yang harus diuji, ada kompetensi pengetahuan, ada kompetensi religius, ada kompetensi itikaf, ada kompetensi keterampilan, itu sudah biasa di dalam proses penilaian itu ada,” ujarnya kepadaOkezone di SMAN 68, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2013).
Namun demikian, Kurikulum 2013 tersebut saat ini tidak terukur atau tidak konkret. Sehingga terkesan masih abstrak. Oleh karena itu, sekarang diimplementasikan kembali agar konkret dan terintegrasi dalam setiap kegiatan belajar.
Dijelaskannya, perbedaan antara kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dengan kurikulum 2013 tidak terlalu jauh, bahkan hampir sama.
“Hampir sama, perbedaannya waktu KTSP belum konkret penilaian di dalam setiap aspek, sekarang bagaimana supaya terlihat konkretnya, jadi di situ dibantu dengan indikator-indikator ke arah sana,” tambahnya.
Perbedaan kedua, yakni penjurusan. Saat ini, siswa kelas X sudah mulai diarahkan penjurusannya, di mana ada mata pelajaran wajib dan peminatan. Sebagai contoh, apabila sang siswa berminat di IPA, maka mata pelajaran selain wajib diambil dari kelompok IPA, demikian dengan IPS.
“Kalau masih ada waktu baru boleh juga menambah dua mata pelajaran yang disebut Lintas Minat itu bedanya. Perbedaan ketiga mungkin tidak ada khusus pembelajaran TIK karena pembelajaran TIK itu patut ke dalam setiap pembelajaran, secara otomatis guru bidang studi itu juga memberi ajaran tentang bagaimana pemanfaatan TIK,” ucap Kepala Sekolah SMAN 68 yang baru menginjak jabatannya selama dua bulan itu.(kampus.okezone.com)