SIAPBEAJAR.COM – Pemandangan berbeda terlihat di SMKN 2 Tasikmalaya, Jalan Noenoeng Tisnasaputra, Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Biasanya hari Senin identik dengan upacara pengibaran bendera. Namun, kali ini mereka datang ke sekolah memakai pakaian serba putih sebagaimana jamaah haji mengenakan kain ihram. Mereka berbaris di lapangan untuk mengikuti praktik bimbingan manasik haji.
Sejak pagi, mereka mengikuti pratik bimbingan haji hasil kerjasama SMKN 2 Tasikmalaya dengan Cahaya Raudhah Travel Haji untuk praktik bimbingan manasik haji.
Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SMKN 2 Tasikmalaya, Herman Suherman mengatakan, praktik bimbingan manasik haji ini diikuti para pelajar kelas X dan XI dengan jumlah sekitar 1660 siswa. Kegiatan itu merupakan program rutin sekolahnya yang sempat terpotong beberapa waktu lalu karena pandemi Covid. Praktik bimbingan manasik haji telah 5 kali gelar di sekolah tersebut
“Pelaksanaan ibadah haji itu ada 3 macam. Yaitu haji tamattu, ifrad, qiran. Para pelajar SMKN 2 Tasikmalaya ini praktik bimbingan manasik haji tamattu. Karena, arena secara umum jamaah haji Indonesia melaksanakan Tamattu. Artinya umroh dulu lalu berangkat haji.” Paparnya.
“Hari ini kita praktik menuju Arafah yang artinya umrohnya sudah. Lalu nanti di sana mendengarkan khutbah, tausiah dan bertarbiyah,” katanya.
Bagi jemaah calon haji yang akan berangkat ke Tanah Suci Makkah, ada sejumlah kegiatan dari Kementerian Agama yang harus diikuti. Salah satunya adalah manasik haji yang bisa digelar enam hingga belasan kali tergantung daerahnya masing-masing.
Pada intinya, jelas Herman, manasik haji adalah simulasi haji sebelum benar-benar melaksanakan ibadah di Makkah. Waktu pelaksanaannya dipersingkat karena hanya sebagai latihan. Selain bagi jemaah calon haji, manasik haji juga biasa dilakukan anak sekolah sebagai bentuk pembelajaran mengenai rukun Islam yang kelima ini.
Tidak ada komentar