Wali Kota Bogor Geram PPDB Bogor Jalur Zonasi Terindikasi Banyak Kecurangan

waktu baca 3 menit
Jumat, 14 Jul 2023 20:15 0 207 Ojhon Sundanesse

SIAPBELAJAR.COM – Wali Kota Bogor Bima Arya geram usai menerima 300 aduan mengenai indikasi kecurangan dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMP dan SMA Negeri.

Ratusan aduan itu diterima usai Pemkot Bogor membuka layanan pengaduan buntut marak keluhan warga di media sosial.

“Saya kira ini betul-betul ada permainan,” kata Bima.

Dari hasil verifikasi dan setelah dilakukan cek lapangan juga ditemukan adanya indikasi pindah kartu keluarga (KK) demi bisa lolos PPDB jalur zonasi.

Pembuatan Website

“Ada yang pindah KK, ada yang KK-nya yang ditambahkan, ada yang betul-betul palsu. Nanti akan kita catat semua indikasi itu,” katanya.

Bima bahkan turun langsung menindaklanjuti keluhan masyarakat di beberapa wilayah. Dia ikut mengecek indikasi kecurangan PPDB SMA Negeri jalur zonasi dengan alamat yang kurang jelas dan aksi titip identitas anak di kartu keluarga (KK).

Salah satu lokasi yang dikunjungi yakni Gang Selot dan Jalan Kantor Batu, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah. Tak jauh dari SMPN 1 Kota Bogor dan SMAN 1 Kota Bogor.

“Kami sudah cek tadi, ke Gang Selot yang paling dekat dengan SMPN 1, ada beberapa rumah tidak ditemukan nama anak itu dan ada yang mencurigakan juga, koordinatnya dekat, tetapi ketika mendaftar alamatnya jauh gitu ya,” katanya.

Bima Arya didampingi Camat Bogor Tengah, Dicky Iman Nugraha melakukan verifikasi ke pemilik rumah untuk menanyakan nama-nama yang ada terkait PPDB jalur zonasi.

Ditemukan banyak pemilik rumah yang tidak kenal dengan nama yang ditanyakan Bima Arya.

Bima Arya juga menemukan nama beralamat di sebuah kontrakan kosong. Ada pula yang mencantumkan alamat di kos-kosan kosong dan kosan yang dihuni para pekerja.

Pemerintah Kota Bogor akan melakukan investigasi secara menyeluruh di seluruh sekolah usai menemukan kejanggalan tersebut.

“Saya juga akan ke Disdukcapil akan ke Disdik, kita akan audit semua sistemnya bagaimana menentukan koordinat, bagaimana memverifikasi kartu keluarga, itu penting bagi sekolah. Disdik, Disdukcapil akan kita audit semua. Besok saya akan merespon ke situ, ini merespon aduan warga,” tegasnya.

Bima Arya juga menerima aduan warga yang sudah tinggal tiga tahun di Jalan Kantor Batu. Meskipun lokasi tempat tinggalnya dekat dengan SMAN 1 Kota Bogor, namun anak dari warga itu tersisih.

“Kalau seperti ini kan enggak benar sistem zonasi ini, yang masuk di sekolah-sekolah di pusat kota ini ya sebagian besar yang rumahnya jauh. Bahkan ada yang dari pinggiran,” ujarnya.

Bima lalu menyarankan agar PPDB jalur zonasi dihentikan jika sistem yang ada belum bisa memastikan pelaksanaan berjalan optimal. Menurutnya, begitu banyak warga yang dirugikan.

“Kalaupun zonasi ini masih diterapkan sistem harus lebih rapi lagi, sistem kependudukan kita, sistem verifikasi, kemudian infrastruktur sekolah. Selama infrastruktur belum merata enggak mungkin pakai sistem zonasi ini,” ujarnya.

Ojhon Sundanesse

Moal Kumeok Memeh Dipacok

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA